Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri mendorong guru penggerak agar terlibat sebagai agen utama perubahan bagi kompetensi siswa. Dorongan ini bertujuan untuk meningkatkan ekosistem di sektor pendidikan.
Hal itu diungkapkan Pjs Bupati Kediri Heru Wahono Santoso pada kegiatan Lokakarya 7 Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan ke-10 yang mengusung tema 'Mengukir Masa Depan Melalui Pendidikan Guru Penggerak, ' di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Rabu (23/10/2024).
“Itu menjadi tugas kita bersama, khususnya guru penggerak harus bisa menjadi pelopor. Saya pikir guru (yang di sini) punya nilai lebih untuk bisa menjadi agen perubahan, ” kata Heru.
Heru mengungkapkan, kegiatan dalam rangka mempresentasikan hasil panen belajar oleh guru penggerak tersebut diharapkan dapat wadah dalam mengembangkan inovasi diri secara aktif. Sehingga peran guru sebagai agen transformasi pendidikan menjadi lebih optimal.
Selaras dengan visi Program Guru Penggerak yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar. Pun begitu, Program Guru Penggerak menjadi kebijakan prioritas nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Tanpa inovasi, maka percepatan suatu proses membangun sektor pendidikan ini menjadi tidak optimal, ” terangnya.
Baca juga:
Universitas Brawijaya Raih Akreditasi Unggul
|
Lebih jauh, lanjut Heru, pihaknya mengajak tenaga penggerak bersama jajaran stakeholder untuk berkomitmen meningkatkan kualitas ekosistem pendidikan. Sebab, program panen hasil belajar ini memacu dan memotivasi lahirnya karya-karya baru yang lebih inovatif dan kreatif.
“Mari kita bersama-sama menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dan mendukung pengembangan potensi siswa, ” ajaknya.
Kepala Dinas Pendidikan Mokhamat Muhsin menambahkan, pemerintah daerah dalam hal ini bakal mendukung penuh program peningkatan kapasitas guru penggerak tersebut. Termasuk mengawal inovasi yang digagas setiap guru.
“Karena ini sangat membantu Pemerintah Kabupaten Kediri dalam memberikan layanan pendidikan untuk masyarakat, ” sambungnya.
Diketahui, kegiatan Lokakarya 7 PGP Angkatan 10 tersebut diikuti kurang lebih 159 guru penggerak yang tersebar di 26 kecamatan se-Kabupaten Kediri. Mulai dari satuan pendidikan TK, SD, SLB, SMP, dan SMA.
“Tapi yang terbanyak dari SD. Ada 103 guru penggerak, ” ucap Muhsin.(adv/PKP)